08 May 2025 15:03

Spiritualitas Umrah Keluarga Bahagia Chatour Travel: Ibadah Bersama, Jiwa Bersatu

Oleh: Dr. Nasrul Syarif, M.Si.

 

 Umrah Bukan Sekadar Perjalanan

Bagi banyak umat Islam, Umrah menjadi impian seumur hidup. Ia bukan sekadar perjalanan fisik ke Tanah Suci, tetapi juga perjalanan ruhani yang menyentuh kedalaman jiwa. Ketika Umrah dilakukan bersama keluarga, maka ia berubah menjadi momen penyucian kolektif, titik balik menuju kehidupan yang diberkahi, dan perwujudan cita-cita rumah tangga sakinah, mawaddah, dan rahmah.

 

Namun, bagaimana menjadikan Umrah bukan hanya rutinitas ibadah formal, tetapi benar-benar menghidupkan spiritualitas keluarga?

  1. Umrah sebagai Madrasah Ruhani Keluarga

Di Makkah dan Madinah, atmosfernya berbeda. Setiap langkah menjadi ibadah. Setiap doa memiliki kekuatan yang dalam. Di sinilah keluarga belajar langsung dari “madrasah langit”: bahwa kehidupan bukan hanya tentang dunia, tapi perjalanan menuju akhirat.

Saat ayah, ibu, dan anak berjalan bersama di antara Safa dan Marwah, mereka sejatinya sedang melatih diri untuk tetap berusaha meskipun ujian datang bertubi-tubi. Saat bersama-sama berdiri di hadapan Ka'bah, mereka sejatinya sedang menyatukan harapan dan cita-cita dalam satu titik: ridha Allah semata.

 

  1. Mewujudkan Rumah Tangga Tauhidik

Rumah yang dibangun atas dasar tauhid adalah rumah yang tahan terhadap badai. Dalam Umrah, keluarga diajak untuk menghapus ketergantungan pada makhluk dan menguatkan keterikatan dengan Sang Pencipta.

Thawaf melatih mereka untuk menjadikan Allah sebagai pusat orbit hidup, sebagaimana Ka'bah menjadi pusat putaran mereka. Sai antara Safa dan Marwah melatih mereka untuk bergerak, berjuang, dan bertawakal bersama-sama dalam suka dan duka.

Di sinilah spiritualitas Umrah menghadirkan kesadaran ruhani bahwa rumah tangga tidak dibangun dengan logika dunia semata, tetapi dengan iman, doa, dan cinta yang bertumpu pada langit.

 

  1. Menyucikan Hati, Meluruhkan Ego

Salah satu krisis rumah tangga modern adalah ego yang membesar, cinta yang mengecil. Saat berpakaian ihram, semua menjadi sama. Tidak ada suami yang bisa membanggakan penghasilannya, tidak ada istri yang bisa menyombongkan perannya, tidak ada anak yang bisa memamerkan kecerdasannya. Semua tunduk dan hina di hadapan Allah.

Dari sini, Umrah mengajarkan keluarga untuk menanggalkan identitas duniawi, dan kembali pada hakikat sebagai hamba. Inilah kunci utama harmoni dalam rumah tangga: tidak ada yang merasa paling benar, paling penting, atau paling berjasa. Semua sadar bahwa di hadapan Allah, kita adalah sama—yang membedakan hanyalah ketakwaan.

 

  1. Melahirkan Tradisi Ibadah Kolektif

Umrah menciptakan momen-momen sakral yang mempererat hubungan batin antaranggota keluarga. Doa bersama, shalat berjamaah, tangisan tobat yang bersahut-sahutan—semua menjadi modal ruhani yang luar biasa.

Sepulang dari Tanah Suci, keluarga yang membawa semangat Umrah akan lebih mudah menjaga tradisi ibadah harian, seperti:

Membaca Al-Qur’an bersama,

Shalat berjamaah di rumah,

Muhasabah keluarga rutin,

Bersedekah bersama,

Menghadiri kajian sebagai satu kesatuan ruhani.

 

Dengan ini, spiritualitas Umrah tidak berhenti di Tanah Suci, tetapi tumbuh di dalam rumah sendiri.

 

  1. Umrah sebagai Warisan Ruhani

Umrah adalah warisan terbaik yang bisa diberikan orang tua kepada anak-anaknya. Ia bukan hanya warisan pengalaman, tetapi warisan nilai, cinta, dan penguatan visi hidup. Anak-anak yang pernah diajak ke Tanah Suci akan mengenang:

 

Bahwa keluarga mereka adalah keluarga yang mencintai Allah,

Bahwa hidup adalah perjalanan menuju Allah,

Bahwa kebahagiaan sejati hanya ada dalam taat kepada-Nya.

Warisan ini jauh lebih bernilai dibandingkan warisan materi. Ia akan menjadi bekal ruhani yang akan menjaga anak-anak di tengah dunia yang kian bebas dan penuh godaan.

 

Penutup: Umrah, Awal Baru Kehidupan

Umrah bersama keluarga sejatinya bukan puncak ibadah, tetapi awal dari kehidupan baru yang lebih bersih, lebih berkah, dan lebih bertauhid. Ia adalah titik balik untuk membangun rumah tangga yang bukan hanya harmonis secara sosial, tetapi tenang secara ruhani, kuat secara iman, dan dekat secara spiritual kepada Allah.

 

Dalam mewujudkan perjalanan spiritual ini, memilih penyelenggara Umrah yang terpercaya sangat penting. Salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan adalah Chatour Travel, yang telah berpengalaman lebih dari 17 tahun dalam menyelenggarakan perjalanan ibadah Umrah dan Haji.

Chatour Travel menawarkan berbagai paket Umrah keluarga, seperti program "Umroh Keluarga Bahagia 1447H" dengan durasi 09, 12, 4, hingga 16 hari pada bulan Juli 2025, yang dirancang khusus untuk memberikan kenyamanan dan kekhusyukan dalam beribadah bersama keluarga.

Semoga setiap keluarga muslim diberi rezeki dan taufik untuk melaksanakan Umrah, dan lebih dari itu: melaksanakan makna Umrah dalam seluruh aspek kehidupan.

 

Semoga setiap keluarga muslim diberi rezeki dan taufik untuk melaksanakan Umrah, dan lebih dari itu: melaksanakan makna Umrah dalam seluruh aspek kehidupan.

 

Dr. Nasrul Syarif M.Si 

Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT  Lirboyo 

Agen Resmi Chatour Travel Sidoarjo

 

#travelumrohterbaikgresik #chatourtravelgresik #umrohkeluargabahagia #chatourtravel 

Chat kami melalui WhatsApp

CS Chatour Official 082224332700
Mulai Chat