CHATOUR TRAVEL — Menjelang musim haji 2025, ribuan calon jamaah mulai menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan sebagai syarat wajib dari Kementerian Kesehatan RI. Namun faktanya, tidak sedikit jamaah yang terpaksa gagal berangkat karena tidak memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Pertanyaannya: penyakit apa saja yang bisa menggugurkan kelayakan seseorang untuk berhaji?
Kementerian Kesehatan melalui Pedoman Pemeriksaan Kesehatan Haji 2025 merilis daftar penyakit yang dipastikan tidak lolos karena dianggap berisiko tinggi dan mengancam keselamatan jamaah saat berada di Tanah Suci. Dengan cuaca ekstrem, mobilitas tinggi, hingga padatnya rangkaian ibadah, kondisi kesehatan jamaah menjadi faktor paling krusial.
Penyakit-Penyakit yang Tidak Lolos Syarat Kesehatan Haji
Berdasarkan pedoman resmi Kemenkes RI, berikut kategori penyakit yang otomatis membuat jamaah tidak memenuhi syarat kesehatan:
- Penyakit Sistemik yang Tidak Terkendali
Termasuk:
- Diabetes mellitus dengan komplikasi berat
- Hipertensi tidak terkontrol
- Gagal ginjal stadium lanjut
- Penyakit autoimun aktif
Penyakit ini dianggap dapat memburuk dengan cepat saat jamaah menjalani aktivitas fisik tinggi dalam kondisi cuaca panas ekstrem.
- Penyakit Jantung Berat
Seperti:
- Gagal jantung kronis
- Gangguan irama jantung berat
- Pasca operasi jantung yang membutuhkan kontrol intensif
Kemenkes menegaskan bahwa risiko serangan jantung pada jamaah meningkat drastis selama puncak haji.
- Penyakit Infeksi yang Mudah Menular
Termasuk:
- Tuberkulosis aktif
- Penyakit infeksi pernapasan berat
- Infeksi akut yang belum selesai masa pengobatannya
Penyakit ini berbahaya karena dapat menyebar dengan cepat di tengah jutaan jamaah dari berbagai negara.
- Masalah Mobilitas Berat
Misalnya:
- Lumpuh
- Ketidakmampuan berjalan tanpa bantuan
- Osteoarthritis berat pada lutut/pinggul
Aktivitas haji sangat padat dan mengharuskan jamaah bergerak jauh, sehingga kondisi mobilitas menjadi faktor penentu.
- Gangguan Mental yang Mengganggu Kemandirian
Seperti:
- Demensia
- Psikotik aktif
- Gangguan mental berat yang membutuhkan pendampingan intensif
Kemandirian menjadi syarat utama karena ibadah haji memiliki kompleksitas tinggi dan tidak bisa sepenuhnya mengandalkan petugas.
- Penyakit Terminal atau Stadium Akhir
Termasuk:
- Kanker stadium lanjut
- Penyakit kronis terminal
- Kondisi dengan prognosis buruk
Pemerintah menilai risiko keselamatan jamaah sangat tinggi sehingga tidak direkomendasikan untuk berangkat.
Mengapa Standar Ini Diperketat?
Setiap tahun, puluhan jamaah wafat di Tanah Suci akibat kondisi kesehatan yang tidak stabil. Pemeriksaan ini dibuat bukan untuk membatasi, tetapi untuk melindungi keselamatan jamaah.
Puncak haji di Arafah–Muzdalifah–Mina adalah fase paling berat. Jamaah harus berjalan jauh, berdiri lama, menahan panas hingga 50°C, dan berdesakan dalam kerumunan besar. Jamaah dengan penyakit berat sangat berisiko mengalami kondisi fatal di titik-titik tersebut.
Chatour Travel Mengimbau Jamaah: Persiapkan Kesehatan Sedari Awal
Sebagai PPIU resmi berizin Kemenag RI, Chatour Travel terus mengingatkan calon jamaah untuk melakukan:
- Pemeriksaan kesehatan rutin 6–12 bulan sebelum keberangkatan
- Konsultasi dokter spesialis bila memiliki penyakit komorbid
- Perbaikan gaya hidup, pola tidur, dan asupan nutrisi
- Mengikuti bimbingan kesehatan dan screening tahap awal
Kesehatan bukan sekadar syarat administrasi, tapi modal utama agar jamaah dapat menjalankan ibadah haji dengan sempurna dan kembali pulang dalam keadaan sehat. Pemeriksaan kesehatan yang ketat ini adalah upaya pemerintah untuk memastikan setiap jamaah mampu menjalani seluruh rangkaian ibadah dengan aman.
Jika Sahabat Chatour berencana berhaji dalam waktu dekat, pastikan kondisi kesehatan Sahabat Chatour memenuhi standar sejak sekarang. Chatour Travel siap mendampingi proses persiapan haji Sahabat Chatour dari awal hingga akhir.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai Paket Umroh & Haji Chatour Travel, Sahabat Chatour dapat mengunjungi:
Website: https://chatourtravel.id/
Agen terdekat dari Lokasi Anda
Hotline Resmi: 0822-2433-2700