Pendahuluan
Setiap insan yang beriman tentu merindukan Tanah Suci. Umrah bukan sekadar perjalanan fisik ke Mekkah, melainkan juga perjalanan spiritual yang menyentuh hati dan mengubah jiwa. Namun, tidak semua umrah bernilai mabrur dan mabruk.
Umrah mabrur berarti diterima oleh Allah, penuh keikhlasan dan kepatuhan. Umrah mabruk berarti membawa keberkahan, dampaknya terasa dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat setelah kembali.
1. Mempersiapkan Niat yang Ikhlas
Segala ibadah bermula dari niat. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Niat umrah harus semata-mata mengharap ridha Allah, bukan untuk kebanggaan sosial atau sekadar formalitas. Niat yang lurus akan mengarahkan langkah, tutur kata, dan laku selama berada di Tanah Suci.
2. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Umrah yang mabrur dilakukan dengan penuh ittiba’ (mengikuti sunnah Nabi SAW). Mulai dari ihram, thawaf, sa’i, hingga tahallul, semua dilakukan sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Mengetahui dan mempraktikkan sunnah menjadikan ibadah tidak hanya sah, tapi juga bernilai tinggi di sisi Allah.
3. Menjaga Adab di Tanah Suci
Tanah Suci adalah tempat yang penuh dengan kehadiran malaikat dan rahmat Allah. Maka, menjaga adab di sana sangat penting:
- Menundukkan pandangan dan menjaga lisan.
- Bersabar dalam menghadapi keramaian dan ujian.
- Memuliakan sesama jamaah, terutama orang tua dan yang lemah.
- Adab mencerminkan kualitas hati. Semakin mulia adab kita, semakin besar peluang meraih keberkahan umrah.
4. Memohon Ampunan dan Pencerahan
Jadikan umrah sebagai momentum taubat sejati. Hati yang bersih dari dosa menjadi wadah bagi cahaya Ilahi. Perbanyak istighfar, dzikir, dan doa di tempat-tempat mustajab seperti Multazam, Hijr Ismail, dan Maqam Ibrahim.
5. Membawa Perubahan Sepulang Umrah
Inilah tanda umrah yang mabruk: ada perubahan nyata. Ibadah lebih khusyuk, akhlak lebih mulia, semangat beramal meningkat. Keluarga menjadi saksi transformasi kita. Bahkan masyarakat sekitar ikut merasakan getaran keberkahan itu.
Rasulullah SAW bersabda:
"Iringilah antara haji dan umrah, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana api membersihkan karat dari besi.” (HR. Tirmidzi)
Artinya, keberkahan umrah juga berdampak pada kehidupan dunia: terbukanya rezeki, hilangnya kesempitan jiwa, dan hadirnya ketenangan batin.
6. Menjaga Komitmen Spiritual
Sepulang dari umrah, jangan biarkan semangat ruhani meredup. Jaga dengan:
- Rutin shalat berjamaah dan tahajud.
- Membaca Al-Qur’an harian.
- Terlibat dalam majelis ilmu.
- Aktif berkontribusi sosial.
Komitmen ini adalah bentuk syukur atas nikmat umrah, sekaligus pembuktian bahwa ibadah kita telah membawa berkah yang nyata.
Penutup
Umrah yang mabrur akan membawa kita lebih dekat kepada Allah. Umrah yang mabruk akan membawa kita lebih bermanfaat bagi sesama. Maka jangan hanya menjadi peziarah Tanah Suci, tapi jadilah peziarah hati yang pulang dengan jiwa baru: lebih bersih, lebih lembut, lebih taat, dan lebih berdaya.
Semoga Allah menganugerahi kita umrah yang mabrur dan mabruk, serta mengangkat derajat kita di dunia dan akhirat.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ عُمْرَتَنَا مَبْرُوْرَةً، وَسَعْيَنَا مَشْكُوْرًا، وَذَنْبَنَا مَغْفُوْرًا
Dr. Nasrul Syarif M.Si.
Penulis Buku Gizi Spiritual. Dosen Pascasarjana UIT Lirboyo
Agen Resmi Chatour Travel Sidoarjo
#umrohkeluargabahgia #umrohhaji #travelumrohgresik #travelhajigresik #umrohrecommended #umrohterpercaya #milad17Thchatour #travelgresikamanah #umrohterbaikgresik #umrohdanhaji #umrohgresikamanah #jasatravelumroh #travelgresik #umrohgresik #travelumrohgresik #umrohterbaikgresik #umrohsurabaya #infogresik #infotravelgresik #chatourtravel #jasatravelumroh #travelumroh #umrohhemat #umrohmurah #chatourtravel #trendtiktok #fyp #trend #viral